Minggu, 31 Juli 2011

KEUTAMAAN MAKAM IBRAHIM


Secara kebahasaan, "al-maqam” berarti tempat kaki berpijak. Dan Maqam Ibrahim ialah batu yang dibawa oleh Ismail as ketika pembangunan Ka’bah yang digunakan untuk berdiri oleh Ibrahim as. Diatas batu itulah, Ibrahim membangun Ka’bah dengan tangannya sendiri, yang batu-batuannya dibawakan oleh Ismail as. Setiap kali batuan bertambah tinggi, batu tempat Ibwahim berdiri (Maqam Ibrahim) pun ikut naik.
Pertama, dijadikannya sebagai tempat shalat. Ini
menunjukkankeutamaan dan kemuliaan Maqam Ibrahim. Dalam al-Qur’an disebutkan (“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat shalat”). Qs. Al-Baqarah/2:125.

Juga sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir ra mengenai sifat haji Nabi SAW, bahwa “Ketika sampai di Ka’bah bersama Rasulullah SAW, beliau langsung mencium rukun Hajar Aswad, kemudian berlari-lari kecil tiga putaran, dan (selebihnya) yang empat putaran dengan jalan biasa. Lalu beliau ke Maqam Ibrahim dan membaca (“Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat”), dan menjadikannya berada diantara dirinya dan Ka’bah “ (Shahih Muslim, al-Hajj (1218)).

Kedua, merupakan batu dari surga. Rasulullah SAW bersabda bahwa Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim ialah batu-batuan dari surga, seandainya Allah tidak melenyapkan cahaya keduanya, niscaya ia akan menerangi Timur dan Barat seluruhnya. Sementara dalam riwayat dari al-Baihaqi disebutkan , seandainya bukan karena dosa dan kesalahan anak cucu Adam, maka keduanya mampu menerangi Timur dan barat.

Ketiga, tempat dikabulkannya do’a. Menurut Hasan al-Basri dan ulama-ulama lainnya, do’a di belakang Maqam Ibrahim akan dikabulkan.

Maqam Ibrahim berjarak 14,5 meter dari Hajar Aswad, 14 meter dari Rukun Syaami, 13,25 meter dari saluran air, 12,05 meter dari ujung Sumur Zamzam.

Mereka yang memilih pelataran Maqam Ibrahim tahu keutamaannya. Sehingga, di antara ratusan ribu jamaah yang sudah berada di Makkah, mereka berupaya datang lebih awal untuk bisa mengisi pelataran Maqam Ibrahim itu. Keutamaan pertama Maqam Ibrahim adalah dijadikannya sebagai tempat shalat.

"Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat." (Albaqarah: 125). Sebelum dibuatkan shaf melingkar mengelilingi Kabah oleh Gubernur Makkah Khalid bin Abdullah al-Qusary (wafat 120 H), jamaah shalat bersama imam di belakang Maqm Ibrahim.

Keutamaan kedua, Maqam Ibrahim adalah batu surga. Kini, batu Maqam Ibrahim berwarna antara kekuning-kuningan dan kemerah-merahan. Menurut pengukuran Tahir al-Kurdi (wafat 1400 H) tebalnya 20 cm, panjang 36 cm. Kedalaman jejak kaki Ibrahim 9 cm dan 10 cm. Batu maqam diletakkan di atas fondasi marmer setinggi 36 cm, selebar satu meter untuk fondasi dasar.

Batu surga itu dulunya dipakai Nabi Ibrahim berpijak ketika membangun Kabah. Batu ini dapat naik ketika dinding Kabah semakin tinggi sehingga memudahkan Ibrahim meletakkan batu di bagian tertinggi dinding Kabah. Ibrahim membangun Kabah mulai dari menyusun batu fondasi. "Aku melihat fondasi peninggalan Ibrahim layaknya punggung-punggung unta," ujar Yazid bin Marwan (riwayat Bukhari).

Batu-batu Kabah diambilkan dari Jabal Kabah. Sekarang menjadi Jln. Jabal Kabah di belakang Hotel Golden Seasons dekat Pintu 45 Bab Fath di sebelah utara. Kabah mengalami 12 renovasi. Pada 1417 H, fondasi yang dibangun Ibnu Zubair di atas fondasi Ibrahim dibongkar, kedalaman fondasi Ibrahim berada di kedalaman 1,4 meter.

Kabah ditinggikan pada tahun 18 Sebelum Hijriyah oleh kaum Quraisy, menjadi 8,64 meter, dari semulai 4,32 meter. Pintu belakang yang yang berhadapan dengan pintu utama ditutup. Atap juga dibangun untuk menghalangi orang mencuri barang berharga di dalam Kabah. Saluran air juga dibuat di atas bagian yang mengarah ke Hijr Ismail.

Pada masa renovasi ini, Nabi Muhammad meletakkan Hajar Aswad di tempat semula. Nabi mendapat tugas meletakkan Hajar Aswad, karena Nabilah orang pertama yang ditunggu kaum Quraisy masuk ke Pintu Syaibah. Pintu Syaibah berada di belakang Maqm Ibrahim, di samping Sumur Zamzam.

Banyak upaya mencuri Maqam Ibrahim, sebelum dikelilingi pengaman rangka besi. Suatu ketika, Maqam Ibrahim hilang dari tempatnya. Setelah dicari, ditemukan di tempat Jarij yang ingin membawanya ke Raja Romawi. Al-Fakihi meriwayatkan, Jarij kemudian dipenggal. Di masa Khalifah Umar, Maqam Ibrahim pernah berpindah karena terbawa air banjir yang melanda Kabah. Banjir Ini dikenal sebagai banjir Ummu Nahsyal, karena Ummu Nahsyal meninggal di peristiwa banjir ini.

Di masa Raja Fahd bin Abdul Aziz, pelindung Maqam Ibrahim diperbarui. Pelindung yang dibuat pada 1867 Masehi, berupa kaca kristal yang diliputi besi. Pelindung ini menggantikan pelindung sebelumnya berupa bangunan lemari perak dengan peti ukuran 6×3 meter. Pelindung ini membuat jamaah haji tak bisa melihat Maqam Ibrahim.

Pelindung di masa Raja Fahd berupa tembaga baru dengan lapisan emas dan kaca bening 10 mm di bagian terluar. Kaca ini, seperti yang dijelaskan Muhammad Ilyas Abdul Ghani dalam bukunya "Sejarah Makkah", antipanas dan antipecah. Fondasi berupa marmer putih menggantikan fondasi batu granit hitam. Bagian paling bawah dilapisi batu granit kebiru-biruan. Biaya renovasi Maqam Ibrahim menelan biaya 2 juta riyal, selesai pada 1418 Hijriyah.
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/229457_10150179055009268_817014267_6690369_3322140_n.jpg
Maqam Ibrahim saat ini
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/225369_10150179066689268_817014267_6690469_5883996_n.jpg
Maqam Ibrahim dulu
http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/225159_10150179066989268_817014267_6690470_96271_n.jpg
Telapak Kaki Nabi Ibrahim AS. dulu
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/225634_10150179067224268_817014267_6690471_2878296_n.jpg
Telapak Kai Nabi Ibrahim AS. saat ini
http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/227189_10150179067424268_817014267_6690474_6761161_n.jpg
Maqam Ibrahim lagi sepi
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/228459_10150179067749268_817014267_6690475_5638459_n.jpg
Maqam Ibrahim musim umroh
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/222564_10150179068179268_817014267_6690478_2431425_n.jpg
Maqam Ibrahim jadul
http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/226854_10150179068354268_817014267_6690480_5125539_n.jpg
Maqam Ibrahim Jadul
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/231039_10150179068679268_817014267_6690482_330607_n.jpg
Maqam Ibrahim Jadul yang kini di Museum Ka'bah
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/222404_10150179068864268_817014267_6690483_6281566_n.jpg
Doa Sesudah Shalat Sunat di Maqam Ibrahim :
اللهم إنك تعلم سري وعلى نيتي فاقبل معذرتي و تعلم حاجتي فاعطني سؤلي و تعلم ما في نفسي فاغفرلي ذنوبي. اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي ويقينا صادقا حتى أعلم أنه لا يصيبني إلا ما كتبتلي لي ورضني بما قسمته لي يا أرحم الراحمين. أنت وليي فى الدنيا والأخرة توفني مسلما و ألحقي بالصلحين. اللهم لا تدع لنا في مقامنا هذا ذنبا إلا غفرته ولا هما إلا فرجته ولا حاجة إلا قضيتها ويسرتها فيسر أمورنا واشرح صدورنا ونور قلوبنا واختم بالصلحات أعمالنا. اللهم توفنا مسلمين وأحينا مسلمين و ألحقنا بالصالحين غير خزايا ولا مفتونين.

Allahumma innaka ta'lamu sirri wa 'alaniyati , faqbal ma'zirati, wa ta'lamu hajati, fa'tini su'li, wa ta'lamu ma fi nafsi, fagfir li zunubi. Allahumma inni as'aluka imanan da'iman yubasyiru qalbi, wa yaqinan sadiqan hatta a'lama annahu la yusibuni illa ma katabta li, wa raddini bima qasamtahu li ya arhamar-rahimin. Anta waliyyi fid-dun-ya wal-akhirah, tawaffani musliman wa alhiqni bis-salihin. Allahumma la tada' lana fi maqamina haza zanban illa gafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan illa qadaitaha wa yassartaha, fayassir umurana, wasyrah sudurana, wa nawwir qubulana, wakhtim bis-salihina a'malana. Allahumma tawaffana muslimina wa ahyina muslimina wa alhiqna bis-salihina gaira khazaya wa la maftunin.



Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha Mengetahui keperluanku, kabulkanlah permohonanku. Engkau Maha Mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, aku ini mohon pada-Mu iman yang tetap yang melekat terus dihati, keyakinan yang sungguh-sunnguh sehingga aku dapat mengetahui bahwa tiada suatu yang menimpa daku selain dari yang Engkau tetapkan bagiku. Jadikanlah aku rela terhadap apapun yang Engkau bagikan padaku. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Engkau adalah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah kami ke dalam orang-orang yang saleh. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan di tempat kami ini suatu dosa pun kecuali Engkau ampunkan, tiada suatu kesusahan hati, kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat keperluan kecuali Engkau penuhi dan mudahkan, maka mudahkanlah segenap urusan kami dan lapangkanlah dada kami, terangilah hati kami dan sudahilah semua amal perbuatan kami dengan amal yang saleh. Ya Allah matikanlah kami dalam keadaan muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh tanpa kenistaan dan fitnah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar